Download : di sini
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rhizopus
adalah
genus jamur benang yang termasuk filum Zygomycota ordo Mucorales. Rhizopus
sp. mempunyai ciri khas yaitu memiliki hifa yang membentuk rhizoid
untuk menempel ke substrat. Ciri lainnya adalah memiliki hifa coenositik,
sehingga tidak bersepta atau bersekat. Miselium dari Rhizopus sp. yang
juga disebut stolon menyebar diatas substratnya karena aktivitas dari
hifa vegetatif. Rhizopus sp.bereproduksi secara aseksual dengan
memproduksi banyak sporangiofor yang bertangkai. Sporangiofor ini tumbuh kearah
atas dan mengandung ratusan spora. Sporagiofor ini biasanya dipisahkan dari
hifa lainnya oleh sebuah dinding seperti septa. Salah satu contohnya spesiesnya
adalah Rhizopus stonolifer yang biasanya tumbuh pada roti basi
dan pada buah.
Habitat Rhizopus sp. yaitu di tempat lembab, hidup sebagai saprofit pada organisme mati misalnya pada bahan makanan seperti kedelai, roti, buah-buahan (anggur, stroberi dan tomat)
Habitat Rhizopus sp. yaitu di tempat lembab, hidup sebagai saprofit pada organisme mati misalnya pada bahan makanan seperti kedelai, roti, buah-buahan (anggur, stroberi dan tomat)
Dasar Teori
Rhizopus stolonifer merupakan salah
satu dari jenis jamur Zygomycotina. Jenis jamur ini memiliki hifa pendek
bercabang-cabang dan berfungsi sebagai akar (rizoid) untuk melekatkan diri
serta menyerap zat-zat yang diperlukan dari substrat. Selain itu, terdapat pula
sporangiofor (hifa yang mencuat ke udara dan mengandung banyak inti sel, di
bagian ujungnya terbentuk sporangium (sebagai penghasil spora), serta terdapat
stolon (hifa yang berdiameter lebih besar daripada rizoid dan sporangiofor).
Berikut adalah gambar dari Rhizopus Stolonifer :
Klasifikasi
dari Rhizopus Stolonifer adalah sebagai berikut :
Kingdom : Fungi
Phylum : Zygomycota
Class : Zygomycetes
Order : Mucorales
Family : Mucoraceae
Genus : Rhizopus
Species : Rhizopus stolonifer
Sporangiofor memiliki panjang 1,5 - 3 µm,
dapat tunggal atau berkelompok 2 -7 (umumnya 3 -4), muncul dari stolon yang
tidak berwarna hingga berwarna coklat gelap, berdinding halus atau agak kasar,
dan berlawanan arah dengan percabangan rhizoid. Sporangia berbentuk bulat
hingga oval berdiameter 150 – 360 µm, dan berwarna coklat kehitaman saat
matang. Kolumela berbentuk bulat, oval dan berdiameter 70 – 160 µm.
Sporangiospora berbentuk tidak teratur, seringkali polygonal atau avoid, bulat,
elips dan memiliki garis pada permukaannya dan berukuran 7 – 15 x 6 -8 µm.
Klamidospora tidak terbentuk pada stolon, kadang-kadang dapat ditemukan pada
hifa yang lebat pada medium (submerged) (gandjar dkk, 1999).
Rhizopus
Stolonifer mempunyai beberapa karakteristik diantaranya : dapat tumbuh pada
suhu 5oC – 37oC, tetapi pertumbuhan optimumnya yaitu pada
suhu 25oC. AW berkisar pada 0,93 tetapi di laboratorium telah
terjadi pertumbuhan pada MY50G agar mudah (0,89 aw) seperti beberapa lainnya
mucorales, R.stolonifer dapat tumbuh di bawah kondisi anaerobik.
Rhizopus
Stolonifer dapat hidup / tumbuh pada roti atau buah-buahan lunak. Dalam hal ini
Rhizopus Stolonifer terutama banyak dijumpai pada roti dan menyebabkan
kerusakan pada roti tersebut. Hal tersebut dikarenakan spora tersebut berada
pada udara, tanah ataupun diri kita, yang kemudian apabila jatuh pada roti maka
spora tersebut akan tumbuh dengan sangat cepat.
Reproduksi
seksual terjadi hanya antara tegangan kawin yang berbeda, yang biasanya
berlabel + dan -. Meski tegangan yang kawin secara analisis yang tak dapat dibedakan,
mereka sering ditunjukkan dalam hidup diagram siklus sebagai bendera yang
berbeda. Ketika tegangan keduanya di dalamsudah dekat, menghasilkan
hormone-hormon yang menyebabkan ujung hyphal memasang bersama-sama dan
mengembangkan ke dalam gametangia, yang menjadi terpisah dari sisa tubuh fungal
oleh pembentukan septa. Tembok kota antara keduanya menyentuh dan memecahkan
gametangia, dan kedua protoplas-protoplas multinucleate datang berkumpul. + dan
– nucleus bergabung untuk membentuk suatu zigospora yang muda dengan beberapa
nucleus diploid. Zigospora lalu mengembangkan suatu tebal, mantel hitam keras
dan menjadi tidur, sering kali untuk beberapa bulan-bulan. Meiosis terjadi pada
waktu perkecambahan. Zigospora membuka dan menghasilkan suatu sporangium yang
serupa menghasilkan sporangium dengan tidak berkelamin, dan daur hidup mulai
kembali lagi.
Penyakit
a. Penyakit Rhizopus Stolonifer Pada Roti
Organisme
ini menyebabkan cetakan roti menjadi hitam dengan membentuk permukaan halus
dari roti yang lembab menggembung ke angkasa. Miselium dari Rhizopus Stolonifer
adalah yang terdiri atas tiga jenis haploid yang berbeda hyphae. Bagian
terbesar dari miselium terdiri dari dengan cepat bertumbuh hyphae yang bersifat
senositik (multinucleate) dan takbersekat (tidak yang dibagi oleh dinding
lintang ke dalam sel-sel atau kompartemen-kompartemen). Dari ini semua, cincin
busur hyphae “geragih-geragih” dibentuk. Geragih-geragih dari rizoid-rizoid di
mana saja ujung-ujung mereka berhubungan substrat. Sporangia membentuk di ujung
sporangiofor-sporangiofor, yang bersifat cabang lurus membentuk secara langsung
di atas rizoid-rizoid. Masing-masing sporangium mulai sebagai suatu bengkak ke
dalam dimana sejumlah nucleus mengalirkan, dan itu adalah pada akhirnya dikerat
dari sporangiofor-sporangiofor oleh pembentukan suatu sekat. Protoplasma di
dalam dibelah, dan suatu dinding sel dibentuk di sekitar masing-masing spora. Sporangium
menjadi hitam karena mendewasakan, memberi warna karakteristik cetakan nya.
Masing-masing spora, ketika dibebaskan, dapat berkecambah untuk menghasilkan
suatu miselium yang baru.
b. Penyakit Rhizopus Stolonifer Pada Buah
1. Buah busuk, berair, berwarna coklat muda dan bila ditekan
akan mengeluarkan cairan keruh.
2. Ditempat penyimpanan, buah yang terinfeksi akan tertutup
miselium jamur berwarna putih dan spora hitam.
(Anonimus,
2005)
Jamur ini dilaporkan berasal dari Pakistan
dan India. Jamur ini cepat berkembang dan menghasilkan biakan berwarna abu-abu
sampai hitam apabila disporulasi. Hifa menghasilkan enzim pectinolytic yang
merusak lamella tengah, menginfeksi jaringan dan menjaikannya lunak, busuk
berair (Nishijima, 1993).
Pada
buah yang terserang rhizopus stolonifer, umumnya adalah buah-buah yang tua.
Penyakit ini paling banyak dijumpai pada buah yang telah dipanen. Mula-mula
buah lebam, dalam satu malam pada buah dijumpai misellium berwarna putih dan
menutupi permukaan buah. Buah yang terserang lama-kelamaan akan mengering dan
berwarna hitam yang merupakan koloni jamur. Hal ini sesuai dengan literatur
yang menyatakan bahwa di tempat penyimpanan, buah yang terinfeksi akan tertutup
misellium jamur berwarna putih dan spora hitam (Anonimus, 2005).
Jenis Jamur
|
Warna Koloni
|
Perubahan Warna Koloni
|
Bentuk Tepi Koloni
|
Permukaan Koloni
|
Rhizopus Stolonifer
|
Permukaan atas dan bagian dasar hitam
|
Putih, hitam
|
Bulat, tapi menyebar berkelompok
|
Rata
|
Tabel 1. Pengamatan jamur secara
makroskopis
Jenis Jamur
|
Bentuk
|
Warna
|
Ukuran (µm)
|
Konidiofor/ ukuran (µm)
|
Miselium
|
Rhizopus
Stolonifer
|
Bulat
|
Hitam
|
Diameter 1,87
|
Tdk bersekat
+ 9,2 x 5,62
|
bersekat
|
Tabel 2. Pengamatan jamur secara
mikroskopis
Daur Hidup
Spora dari rhizopus menyebar dengan bantuan udara dan
dapat dijumpai pada buah dan di penyimpanan karena patogen ini tidak dapat
melakukan penetrasi pada tanaman sehat, tanpa mengalami pelukaan pada permukaan
buah. Patogen ini hanya dapat masuk melalui luka yang terjadi pada waktu
pemanenan, transportasi, perawatan hasil panen dan pemeliharaan tanaman
(Nishijima, 1993).
Pengendalian
Penyakit
1. Menyeterilkan
cetakan Roti sebelum dan sesudah pemakaian.
2. Menanam
di tanah yang drainasenya baik, mengendalikan gulma, memperlihatkan jarak agar
tidak terlalu rapat.
3. Menanam
bibit tanaman yang sehat.
4. Mendinginkan
buah sebelum diangkut.
5. Pemisahan
buah yang baik dan rusak.
6. Mencegah
terjadinya luka pada tanaman yang dapat menjadi jalan masuknya patogen ke
jaringan tanaman.
Kesimpulan
1. Jamur
Rhizopus Stolonifer dijumpai pada tanaman (Fragaria vesca L.) Stroberi dan Roti.
2. Jamur
Rhizopus Stolonifer lebih banyak menyerang buah yang telah matang.
3. Penyakit
Rhizopus Stolonifer pada roti ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi
hitam pada cetakan roti dengan membentuk permukaan halus dari roti yang lembab.
4. Penyakit
Rhizopus Stolonifer pada buah yaitu : buah
busuk, berair, berwarna coklat muda dan bila ditekan akan mengeluarkan cairan
keruh.
2 comments:
Thanks a lot your post very useful
oke terimakasih kembali. semoga bermanfaat :)