Pembuatan Media

Download : KLIK DISINI
HALAMAN PENGESAHAN

1.    Nama Pengujian/Analisis/Materi :Pembuatan Media
2.    Penyusun                                    :
Nama : Deby Kurniadi                 NIM : 25010111140277
3.    Lokasi Kegiatan                           :Laboratorium Terpadu FKM UNDIP















Semarang, 6 Juni 2012
Mengetahui,                                                                              
PJMK/Dosen Praktikum                                             Asisten Praktikum



Woeryanto, M.Si                                                           Fitriana Putri U.
NIP 130606878                                                            NIM E2A009110



DAFTAR ISI


Halaman Pengesahan................................................................................... 1
Daftar Isi........................................................................................................ 2
Daftar Tabel................................................................................................... 3
Daftar Gambar.............................................................................................. 4
Daftar Lampiran............................................................................................. 5
Prakata.......................................................................................................... 6
Bab I Pendahuluan
A.    Tujuan Praktikum................................................................................... 7
B.    Manfaat Praktikum................................................................................. 7
Bab II dasar teori............................................................................................ 8
Bab III Metode Praktikum
A.    Alat dan bahan................................................................................         16
B.    Skema kerja.                                                                                           17
Bab IV Hasil dan Pembahasan
A.    Hasil........................................................................................................ 18
B.    Pembahasan........................................................................................... 18
Bab V Penutup
A.Kesimpulan................................................................................................ 20
B.Saran......................................................................................................... 20
Daftar Pustaka............................................................................................... 21
Lampiran



DAFTAR TABEL

Tabel hasil pengamatan...................................................................................18


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Endo Agar ......................................................................................   8
Gambar . Pembuatan Nutrient Agar..................................................................  10
Gambar . Nutrient Agar.....................................................................................  10
Gambar . Lactose Broth ...................................................................................  11
Gambar . TCBS ...............................................................................................   12



DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Dokumentasi.................................................................................. 22
Lampiran Laporan Sementara....................................................................... 24


PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Mikrobiologi tentang Identifikasi Morfologi Bakteri dan Jamur tepat pada waktunya.
Saya juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Khususnya kepada dosen praktikum Bapak Woeryanto, M.Si yang telah membimbing saya dalam laporan ini serta kakak-kakak asisten. Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas praktikum mata kuliah Mikrobiologi.
Laporan ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki masih kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada pembaca untuk memberikan kritik maupun saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan praktikum ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan laporan praktikum ini dari awal sampai akhir.





                                                                Semarang, 6 Juni 2012





Praktikan



BAB I
                                                    PENDAHULUAN

A.   Tujuan Praktikum

1.    Untuk melakukan pembuatan media untuk penanaman bakteri serta kegunaan media.
2.    Untuk mengetahui jenis-jenis media serta cara pembuatannya dengan berbagai macam media yang digunakan.
3.    Untuk memahami pentingnya setiap langkah dalam prosedur pembuatan media agar tidak terkontaminasi.

B.   Manfaat Praktikum

1.    Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang cara pembuatan media dengan benar.
2.    Untuk mengetahui  berbagai jenis-jenis media yang bisa digunakan untuk penanaman bakteri.

BAB II
DASAR TEORI

A.     Endo Agar 
Agar-agar Endo (juga disebut media Endo) adalah medium pertumbuhan mikrobiologi dengan warna merah muda samar. Endo agar adalah media padat (solid plating media), digunakan untuk menumbuhkan bakteri yang hidup di usus. Media ini mengandung natrium sulfit dan “basic fuchsin” yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif.  Asam yang dihasilkan dari perombakan laktosa dapat dideteksi dengan asetaldehida dan natrium sulfit.  Awalnya dikembangkan untuk isolasi Salmonella typhi , sekarang digunakan terutama sebagai coliform menengah. Kebanyakan gram negatif organisme tumbuh baik pada media ini, sementara pertumbuhan gram positif organisme dihambat. Organisme koliform memfermentasi laktosa dalam media ini, menghasilkan warna merah (yaitu Escherichia coli), sedangkan non-laktosa-fermentasi organisme memproduksi jelas, koloni berwarna , yaitu Salmonella.
Description: Description: H:\220px-Endo-Agar.jpg
Gambar 1. Endo Agar

B.     Nutrient Agar (NA)
Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. Na merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam kultur murni. Pada pembuatan medium NA ini ditambahkan pepton agar mikroba cepat tumbuh, karena mengandung banyak N2 (Dwidjoseputro, 1994). Agar yang digunakan dalam proses ini untuk mengentalkan medium sama halnya dengan yang digunakan pada medium PDA yang juga berperan sebagai media tumbuh yang ideal bagi mikroba (Schlegel, 1993). Agar dilarutkan dengan komposisi lain dan disterilisasi dengan autoklaf pada 121°C selama 15 menit. Kemudian siapkan wadah sesuai yang dibutuhkan. Dalam percobaan warna NA sebelum dilarutkan dalam aquades adalah coklat, dan setelah dilarutkan dalam aquades berubah menjadi kekuning-kuningan dan terdapat endapan. Jadi untuk menghilangkan endapan tersebut maka dipanaskan dalam penangas air dengan tabung Erlenmeyer disumbat dengan alat penyumbat. Setelah sterilisasi warna medium menjadi agak coklat.
Pembuatan Nutrient Agar
1.    Timbang komponen medium dengan menggunakan timbangan analitis untuk volume yang diinginkan sesuai dengan komposisi berikut:
-       Beefextract 3 g
-       Peptone 5 g
-       Agar 15 g
-       Akuades s.d 1000 ml
2.    Akuades sebanyak 100 ml dibagi menjadi dua satu bagian untuk melarutkan Beefextract dan peptone dan sebagian lagi untuk melarutkan agar. Sebaiknya air untuk melarutkan agar lebih banyak
3.    Description: Description: clip_image006Description: Description: clip_image004Larutkan agar pada sebagian air tersebut dengan mengaduk secara konstan dan diberi panas. Dapat menggunakan kompor gas atau hot plate stirrer (jangan sampai overheat, karena akan terbentuk Description: Description: clip_image010Description: Description: clip_image008busa dan memuai sehingga tumpah). 

4.    Sementara itu sebagian akuades digunakan untuk melarutkan peptone dan beef extract, cukup dengan pengadukan.
5.    Setelah keduanya larut, larutan dituangkan ke larutan agar dan diaduk sampai homogen. Kemudian pH media diukur dengan mencelupkan kertas pH indikator. Jika pH tidak netral maka dapat ditambahkan HCl/NaOH.
6.    Setelah itu media dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer dan disterilisasi dengan autoklaf.
7.    Tuang media steril ke cawan petri steril secara aseptis. Jika diinginkan media tegak atau miring pada point ke 5, media langsung dituang ke tabung kemudian disterilisasi.
Description: Description: H:\4209427214_3b82708b42.jpg
Gambar . Nutrient Agar
C.     Lactose Broth (LB)
Lactose broth merupakan media selektif untuk memeriksa benda cair. Lactose broth ini digunakan untuk menumbuhkan Salmonella dan bakteri koliform dari makanan, air, dan hasil ternak. Reaksi enzimatis gelatin dan ekstrak sapi memberikan sumber karbon dan nitrogen untuk pertumbuhan bakteri pada lactose broth. Laktosa adalah karbohidrat. Fermentasi laktosa dibuktikan dengan timbulnya gas (1).
Kultur mikroba memberi respon dalam Lactose Broth pada suhu 35oC setelah inkubasi 18-48 jam.Enterococcus faecalis dan Pseudomonas aeruginosa bisa tumbuh baik pada medium ini namun tidak memproduksi gas (1).
Pembuatan media cair ini dilakukan dengan cara: memasukan reagen kedalam gelas ukur dan ditambah aquades sebanyak 100 cc, dan dipanaskan dengan api diatas lampu spiritus, setelah itu mengukur dengan pH, kemudian menambahkan BTB, dan juga KOH, setelah itu mengisi tabung reaksi dengan larutan diatas sebanyak 5 cc, demikian pula dengan tabung durham diisi 3 cc, dan tabung durham tersebut dimasukan ke dalam tabung reaksi, dan terakhir tutup tabung reaksi dengan kapas , dan sterilkan. Jika hasil positif, maka akan menjadi asam dan berwarna kuning, serta tabung durham akan membentuk gas/naik ke atas. Namun, jika hasil negative, maka tidak ada nada reaksi, berwarna kuning, dan tabung durham tidak nak ke atas.
Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKuVXK2dZjKWvNOwg9H8ygTtqy80wh4AOo0C0L7kCx06COa_x6Vwl1_nHz-BW-DOC3GVxyX5VUs8QJvTH6USDv8zqsupEkqpIQCsHvLhw26NH-xRaW7CBcK3QcOxuHcS4f-fSp02g5lRo/s1600/cats.jpg
Gambar . Lactose Broth
D.     TCBS
TCBS (Thiosulfate Citrate Bilesalt Sucrose) adalah suatu media selektif atau khusus untuk media kuman Vibrio cholera.
Description: Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1FiOn0qPCGOqx4EsxnFhGAcS_OV13cIoKIhmR9E7hBVh8Z6_f8SVZB1HeVirJ7v60Th9GhwbonuDq4078QEK4_YDX6a5AKbUMho-sHyVFQNoH6kuqI_LLVnEVkkeGFsBPKsjObGCKLeJi/s320/1.jpg
Gambar . TCBS

Cara Pembuatan :
1. Timbang bahan –bahan diatas masukkan dalam becker glass
2. Tambahkan aquades yang telah diukur
3. Masukkan dalam erlenmeyer ,dan tutup dengan kapas.
4. Masukkan dalam waterbath
5. Ukur pH dengan kertas pH,sesuaikan dengan pH media (8.8±0.1)
6. Sterilkan di waterbath 100
C selama 1 jam
7. Tuang secara aseptis ke petri steril

Catatan : . Untuk media TCBS tidak disterilisasikan dalam autoklaf karena kandungan komposisi “bili salt” dalam agar tersebut akan menguap.
Sifat Biakan 

Pada media TCBS Vibrio cholerae membentuk koloni yang konvek , halus dan bulat ,berwarna kuning. Bersifat aerobe dan tumbuh pada media sederhana(biasa). pH optimum 7.8-8.0 dan tumbuh subur pada pH 9.2, tetapi mati dengan cepat oleh asam. Oleh karena itu , biakan yang mengandung karbohidrat yang dapat diragikan dengan cepat menjadi steril. pH alkalis dimaksudkan agar kuman-kuman enterik yang lain tidak dapat tumbuh. Suhu optimum 37.5
C

E.     Glukose (Sabouraud Glukosa Agar)
Glukosa  adalah suatu media yang digunakan untuk melihat jamur seperti makrokonidia, Aspergillus dan yang lainya. Sabouraud Glukosa Agar 2% (Glukosa Sabouraud Agar, dimodifikasi) adalah Media asam untuk isolasi, budidaya dan identifikasi patogen jamur dan ragi.
Prinsip dan Interpretasi:
Khusus pepton bertindak sebagai sumber karbon, nitrogen, mineral, vitamin dan pertumbuhan penting lainnyanutrients. nutrisi. D (+)-Glukosa adalah karbohidrat difermentasi. Karbohidrat konsentrasi tinggi relatif (2%) meningkatkan pH 5,6 growth.The jamur menghambat pertumbuhan bakteri. Efek ini dapat ditingkatkan dengan menyesuaikan pH ke nilai ekstrim (sekitar 3.5 atau 10.0). Jika jamur harus terisolasi dari berat terkontaminasi bahan, agen hambat selektif harus ditambahkan. Media tanpa inhibitor juga harus diinokulasi. Untuk menekan bakteri, tambahkan 500 mg / l cycloheximide (Fluka 01811), 12 mg / l penisilin (Fluka 13.752) dan 40 mg/l streptomycin (Fluka 85880) (4) or substitute 40 mg/ chloramphenicol for the penicillin and mg / l streptomisin (Fluka 85.880) (4) atau pengganti 40 mg / kloramfenikol untuk penisilin dan streptomisin (5). Media ini menghambat bakteri serta beberapa jamur patogen sepertiCryptococcus neoformans , Aspergillus, Candida Nocardia dan spesies tertentu.
F.     LOWENSTEIN JENSEN (LJ)

Lowenstein Jensen adalah media yang digunakan untuk isolasi dan budidaya micobakterium dan sebagai basis untuk selektif, diferensial dan media diperkaya untuk Micobacterium tuberculosis 
Sebelum kita mengetahui mengenai media Lowenstein Jensen, terlebih dahulu kita juga harus tahu mengenai bakteri Micobacterium tuberculosis : M.tuberculosis adalah kelompok bakteri di dalam famili Micobacteriaceae dan ordo Actinomycetales dan genus Micobacterium. Bakteri ini penyebab penyakit tuberculosis, bersifat tahan asam dan sukar diwarnai. Berbentuk batang lurus dengan panjang 1-4um dan lebar antara 0,2-0,5um. Pewarnaan yang berguna untuk melihat morfologi bakteri ini adalah pewarnaan tahan asam, misalnya pewarnaan Zeihl Neelsen ataupun Kinyon Gabbet.
Prinsip media Lowenstein Jensen
Lowenstein-Jensen menggunakan malasit green untuk menghambat bakteri lain kemudian memodifikasi dengan citrate dan phosphate. Komposisi dari asam fatty dan protein esensial untuk metabolisme bakteri. Glyserol bersumber dari carbon dan energi yang dibutuhkan untuk type human tubercle bacillus dari pada bovine type. Asparagin dan RNA ditumbuhkan untuk menyediakan sumber nitrogen dan stimulant pertumbuhan coagulasi dari albumin telur selama proses. Inspirasi menyediakan medium solid untuk inokulasi cultur specimen dari mikroba selalu berisi campuran contaminasi mikroorganisme sehingga mengharuskan menggunakan antibiotic selektif di dalam media untuk isolasi.
Asam nalidixic menghambat bakteri gram(-). Lincomycin menghambat gram (+). Cycloheximide menekan jamur saprofit.
Koloni yang tumbuh pada media Lowenstein Jensen
Bakteri tahan asam yang saprofit dapat tumbuh dengan baik bila ditanam pada medium yang sederhana pada suhu kamar. Sebaliknya, bakteri tahan asam yang patogen tidak dapat tumbuh pada media yang sederhana, tetapi hanya dapat tumbuh secara lambat pada media yang mengandung inspissated serum, telur, dan tepung kentang. Bakteri M.tubberculosis tumbuh baik pada pH optimal 6,8.
Koloni M.tuberculosis berwarna krem, permukaannya tidak rata atau berdungkul dungkul seperti bunga kubis kering. Koloni mikrobacteria yang patogen akan berbau seperti aroma buah. Pemberian gliserol juga bisa merangsang pertumbuhan M.tuberculosis
Cara pembuatan:
1.    Campur 37,4 g bubuk dalam 600 ml air murni berisi 12 mL gliserol.Jangan menambahkan gliserol jika Tuberkulum basil tipe bovine atau organisme glycerophobic lainnya untuk dibudidayakan. Aduk rata.
2.    Panaskan dengan sampai media mendidih. 
3.    Autoclave pada 121°C selama 15menit. dinginkan kira-kira suhu 50 ° C. 
4.    Sementara itu, siapkan 1.000 ml seluruh telur dikumpulkan aseptik dan dicampur secara merata, tanpa ada gelembung udara.
5.    Mempercampurkan media dasar dan telur perlahan sampai campuran merata dan tanpa gelembung udara.
6.    Masukkan dalam wadah steril yang sesuai tutup tabung.
7.    Atur tabung dalam posisi miring, biarkan mengental dan mengental pada 85 ° C selama 45 menit. 
8.    Uji sampel produk jadi untuk kinerja dengan menggunakan stabil dan cultur kontrol.

BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.   Alat dan Bahan
1.    Alat
a.    Gelas ukur
b.    Tabung Erlenmeyer
c.    Lampu Spiritus
d.    Tabung Reaksi
e.    Tabung Durham
f.     Pipet Tetes
g.    Suntikan
h.    Korek Api
i.      Cawan Petri
j.      Kertas pH

2.    Bahan
a.    Reagen
b.    Aquades
c.    Kapas
d.    Larutan BTB
e.    Larutan KOH







B.   Skema Kerja

                              Pembuatan Media Lactose Broth (LB)       











                       


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.   HASIL
Warna saat air + reagen dipanaskan
pH
Warna
ditambah BTB
Ditambah KOH
Coklat Keruh
6,8
Hijau
Biru
                     
Tabel Hasil Pengamatan

Dalam praktikum ini didapatkan hasil, pada saat pertama reagen ditambahkan air di dalam tabung erlenmeyer, dan dipanaskan larutan berwarna coklat keruh. Dan mengukur dengan kertas pH didapat 6,8, kemudian saat ditambahkan larutan BTB (Bront Timol Blue) warna larutan menjadi hijau. Setelah itu ditambahkan KOH dan dicampurkan warna larutan berubah menjadi biru. Setelah larutandimasukan ke dalam tabung reaksi dan tabung durham.. Karena tidak dimasukan ke dalam incubator, sehingga kita belum bisa melihat hasil positif ataupun negative dari percobaan ini.

B.   PEMBAHASAHAN
Dalam pengerjaan mikrobiologi, utamanya pembiakan mikroba dibutuhkan suatu media atau medium yang sesuai dengan mikrobanya. Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya.
Bahan yang sering digunakan dalam pembuatan media adalah Agar, agar dapat diperoleh dalam bentuk batangan, granula atau bubuk dan terbuat dari beberapa jenis rumput laut. Kegunaannya adalah sebagai pemadat (gelling) yang pertama kali digunakan oleh Fraw & Walther Hesse untuk membuat media. Jika dicampur dengan air dingin, agar tidak akan larut. Untuk melarutkannya harus diaduk dan dipanasi, pencairan dan pemadatan berkali-kali atau sterilisasi yang terlalu lama dapat menurunkan kekuatan agar, terutama pada pH yang asam. Dalam pembuatan media diperlukan juga beberapa zat hara atau nutrisi, nutrisi tersebut biasanya diperoleh dari komponen-komponen nutrien tambahan lainnya seperti, pepton, meat extract, yeast extract dan karbohidrat.
Nutrien dalam media ini berperan sebagai sumber energi bagi mikroba,sebagai bahan pembangun sel dan aseptor elektron. Sehingga dengan adanya nutrien-nutrien menjadikan mikroba dapat hidup dan berkembangbiak. Berdasarkan bentuknya media dapat dibedakan menjadi media padat, media cair dan media semi padat. Adapun berdasarkan komposisi nutriennya, media terbagi menjadi media sintetik dan non sintetik. Sedangkan berdasarkan fungsinya terbagi menjadi media umum, media pengaya, media selektif dan media diferensial. Media padat dapat diperoleh dengan menambahkan agar. Contoh dari media padat: Nutrient agar (NA), Plate Count Agar (PCA), Potato Dextrose Agar (PDA), EMBA (Eosin Methylen Blue Agar). Media cair dapat digunakan untuk berbagai tujuan termasuk menumbuhkan atau membiakkan mikroorganisme, fermentasi dan uji-uji lainnya. Misalnya: Nutrient Broth (Kaldu Nutrient), LB (Lactosa Broth), YEPD (Yeast Extract Pepton Dextrose), Y8, dan YPG (Yeast Pepton Glyserol). Media semi padat mempunyai konsistensi di antara media cair dan media padat.
Pada percobaan  ini dilakukan penyiapan media cair, dan juga melakukan sterilisasi alat-alat gelas yang akan digunakan untuk media pertumbuhan mikroba. Pembuatan media cair dilakukan dengan  memasukan reagen kedalam gelas ukur dan ditambah aquades sebanyak 100 cc, dan dipanaskan dengan api diatas lampu spiritus, setelah itu mengukur dengan pH, kemudian menambahkan BTB, dan juga KOH, setelah itu mengisi tabung reaksi dengan larutan diatas sebanyak 5 cc, demikian pula dengan tabung durham diisi 3 cc, dan tabung durham tersebut dimasukan ke dalam tabung reaksi, dan terakhir tutup tabung reaksi dengan kapas , dan sterilkan.

BAB V
PENUTUP


A.   Kesimpulan
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Macam-macam media berdasarkan sifat fisik dibagi tiga, yaitu medium padat, setengah padat dan cair. Menurut komposisinya dibagi menjadi tiga, yaitu medium sintesis, semi sintesis  dan non sintesis. Menurut tujuannya dibagi menjadi tujuh, yaitu media untuk isolasi, media penghambat, media diperkaya, media untuk peremajaan kultur, media untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik, media untuk karakterisasi bakteri dan media diferensial. Adapun macam-macam media dalam prakikum ini antara lain, Endo Agar, Nutrient agar, Lactose Broth (LB), TCBS, dan Glukose. Namun, praktikum yang lebih spesifik dikerjakan adalah Lactose Broth (LB) dimana merupakan suatu media selektif khusus untuk memeriksa benda cair, seperti memeriksa jamu, jus, air suling, dan sebagainya.

B.   Saran
1.    Dalam praktikum ini praktikan harus mempunyai ketelitian yang tinggi, sehingga dapat media pertumbuhan mikroba tidak terjadi kontaminasi.
2.    Praktikan harus mengamati dengan benar hasil dari pengamatan kuman dan jamur yang telah didapat pada praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Assani, S. 1994. Mikrobiologi Kedokteran. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Cambell, Neil A. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Jutono. 1972.  Dasar-dasar Mikrobiologi.Yogyakarta :  Gadah Mada Press

Machmud, M. 2008. Teknik Penyimpanan dan Pemeliharaan Mikroba. Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, Bogor.

Singleton, Paul dan Sainsbury, Diana. 2006. Dictionary of Microbiology and Molecular Biology 3rd Edition. John Wiley and Sons. Sussex, England.

Tim Mikrobiologi FK Unibraw. 2003. Bakteriologi Medik.  Jawa Timur : Bayumedia Publishing

Waluyo, L .2007 .Mikrobiologi Umum . Universitas Muhammadiyah Malang Press. Malang.








LAMPIRAN
DOKUMENTASI

Description: D:\poto\praktikum\mikro1\01062012810.jpg
Description: D:\poto\praktikum\mikro1\01062012808.jpg
Description: D:\poto\praktikum\mikro1\01062012812.jpg Description: D:\poto\praktikum\mikro1\01062012798.jpg
Description: D:\poto\praktikum\mikro1\01062012813.jpg
Description: D:\poto\praktikum\mikro1\01062012814.jpg
Description: D:\poto\praktikum\mikro1\01062012816.jpg
Description: D:\poto\praktikum\mikro1\01062012818.jpg
Description: D:\poto\praktikum\mikro1\01062012802.jpg
Description: D:\poto\praktikum\mikro1\01062012804.jpg
Description: D:\poto\praktikum\mikro1\01062012819.jpg
Description: D:\poto\praktikum\mikro1\01062012805.jpg




















Next
Previous
Click here for Comments

0 comments: